Minggu, 16 Oktober 2011

Sejarah Geng Legendaris Yogyakarta: QZRUH Versus JOXIN

Hampir di setiap kota pada setiap jaman tertentu ditemukan fenomena gank (geng) atau kelompok organisasi yang sering dikatakan 'liar' yang kerap kali diikuti oleh para pemuda dan remaja. Di Kota Yogyakarta sekitar tahun 80-an hingga 90-an, bahkan sampai sekarang masih sering ditemui geng-geng yang berisi remaja lengkap dengan dinamika kenakalannya. Dua geng besar yang sempat menguasai jalanan Kota Yogyakarta berhati nyaman yang melegenda adalah QZRUH dan JOXZIN.

Pic from here




QZRUH adalah singkatan dari Q-ta Zuka Ribut Untuk Hiburan. Entah siapa yang pertama kali mendirikan geng bernama QZRUH yang sering disingkat dengan QZR ini. Geng ini berdiri di awal tahun 1961 dengan tujuan melawan ketidakadilan yang melanda di era itu. Terdiri dari sekumpulan pemuda yang tak peduli arah dan tujuan hidup, secara teritori QZR menguasai wilayah utara Kota Yogyakarta. Tongkrongan yang diyakini tempat awal terbentuknya QZR adalah di bioskop President (sekarang Galeria Mall) dan wilayah Terban. Pentolannya (ketua) disini adalah seseorang yang berinisial DRT (almarhum), nama yang hingga kini melegenda di Kota Yogyakarta.


Pic from here




JOXZIN adalah singkatan dari frasa 'Joxo Zinthing'. Tetapi konon nama Joxzin pada mulanya berawal dari frasa 'Pojox Benzin', atau pojokan pom bensin (pojokan alun-alun) yang diyakini dulunya adalah tongkrongan para anggota geng atau anak-anak daerah Kauman. JOXIN sering disingkat dengan JXZ yang kerap dituliskan di berbagai tembok sudut-sudut kota. Secara teritori, daerah selatan Kota Yogyakarta mulai dari daerah malioboro ke selatan dikuasai oleh JXZ. Sebutan yang cukup populer bagi JXZ adalah “cah 14” (yang sebenarnya berawal dari huruf JXZ yang mirip dengan angka (7X2, 'tujuh kali dua'). Pentolan-pentolan JXZ berasal dari Kauman dan Kota Gede. Beberapa nama yang melegenda adalah SRGT, CA, H dan masih ada lagi beberapa yang lainnya.

Pic from here


QZRUH sering diidentikkan dengan kaum berada, kaum berpunya, walaupun tidak semua anggotanya dapat dianggap orang 'mapan'. Salah satu tongkrongan mereka yang elit adalah di diskotik Crazy Horse (CH) sekarang menjadi Jogja Jogja (JJ). Jalan Solo sempat menjadi kekuasaan QZR sementara. Meskipun anggota QZR yang mendominasi adalah para pemuda muslim, tetapi pemuda-pemuda non-muslim konon cenderung memihak atau bergabung dengan QZR. Mungkin karena kebetulan warga nasrani memang lebih banyak yang tinggal di daerah utara. Selain itu dapat juga dikarenakan pergaulan.

JOXZIN adalah kebalikan dari Q-ZRUH. Kebanyakan anak-anak JXZ adalah kaum menengah ke bawah walaupun banyak juga anggota yang berada. Basis utama JXZ adalah para santri, mengingat daerah selatan memang terdapat banyak pesantren. Dengan latar belakang seperti itulah maka anak-anak JXZ dikenal nekat dan kadang tanpa perhitungan notabene melakukan jihad. Tongkrongan utama mereka adalah Kota Gede dan Kauman.

Warna kebanggaan QZR adalah putih atau merah. Dulunya, jika motornya beratribut putih dapat dipastikan itu adalah motor QZR. "Jika ada konvoi motor berwarna putih, minggir saja ketimbang kena sangkur,bung!", kalimat yang sering diserukan warga masyarakat pada waktu bentrok itu. Namun seiring berjalannya waktu, atribut mereka berubah dengan warna hitam dan merah karena dulunya banyak dari anggota QZR yang beraliran Death Metal (seperti Q-Zruh Molo Death, Q-Zruh Ghost Gate, dll). Sedangkan atribut berwarna hijau pupus identik dengan JXZ.
 
QZRUH sering diidentikkan dengan pendukung PDI atau Golkar pada masa 'tiga partai politik' di Indonesia. Beberapa pentolan QZR memang menjadi anggota satgas partai tersebut. Bahkan pentolan-pentolan salah satu ormas Golkar, PP (Pemuda Pancasila) kabarnya adalah pentolan-pentolan QZR juga, tetapi untuk kebenarannya tidak begitu diketahui dengan pasti. Tetapi memang untuk partai PDI, satgasnya rata-rata adalah pentolan QZR. Sedangkan JXZ identik dengan partai hijau alias PPP. Kantung massa Joxzin adalah di Kauman, Kota Gede dan Karangkajen yang mayoritas adalah pendukung PPP. Satgas PPP adalah pentolan-pentolan JXZ. Tetapi sebagian anggota JXZ ada yang masuk ke PDI dan jarang sekali JXZ yang aktif di Golkar. 


Bentrokan atau perkelahian QZR vs JXZ sering terjadi secara frontal. Biasanya mereka memanfaatkan momen tertentu seperti tahun baru, takbiran, dan lain sebagainya. Dengan berkonvoi dan tentunya siap senjata tajam mereka sering bertemu dan pastinya akan terjadi perang. Yang sering terjadi adalah konvoi QZR yang sering memasuki wilayah kekuasaan JXZ dan jarang sekali terjadi geng JXZ menyerang wilayah kekuasaan QZR terlebih dahulu. Cara yang sangat popular digunakan di kalangan gang dengan sebutan ninja juga saling diterapkan oleh kedua gang ini. Dengan kata lain mereka membacok musuhnya dari belakang.

Cara paling dasar untuk menunjukkan eksistensi mereka yaitu dengan menulis grafitti nama gang mereka di tembok sudut-sudut kota dengan cat atau spray cans (pylox). Mereka berkonvoi dan menulis tag gang dengan huruf besar serta nama sendiri atau inisialnya di bawah atau di samping nama gang, misalnya QZR kuda, JXZ kuntet, dan lain-lain. Ketika melakukan konvoi dan secara kebetulan menemukan tulisan geng musuhnya di wilayah yang mereka anggap mereka kuasai, maka mereka akan mencoretnya atau diberi tanda silang dengan cans dan diganti dengan nama gengnya sendiri serta nama anggota yang melakukannya. Warna pyloxnya seringkali berwarna hijau untuk JXZ dan hitam atau merah untuk QZR. Slogan yang sering diteriakkan oleh QZR adalah, "1 liter bensin 10 kepala Joxzin, Sekali tebas MATI cah 14 (pat-belas)". Sedangkan JXZ sering meneriakkan slogan, "Sekali kayuh 10 kepala QZRUH".

Underbouw QZR adalah geng sepeda ZARAF (ZRF) yang seterusnya dikenal dengan sebutan NEO ZARAF(NZRF) sedangkan underbouw JXZ sebelum HUMORIEZT (HRZ) muncul adalah geng sepeda KEPROEX (KPX). SMA yang dulunya sebagian besar basis massa QZR adalah BOSA (Bopkri I), BODA (Bopkri II), SMA Negeri 6 Yogyakarta dan SMA Negeri 9 Yogyakarta. Sedangkan SMA yang dulunya sebagian besar basis massa JXZ adalah MUHI/MOEHI (SMA Muhammadyah I Jogjakarta), MUHA/MOEHA (SMA Muhammadiyah II Yogyakarta) dan masih banyak lagi. Kesamaan QZR dan JXZ adalah rata-rata dari mereka anti dengan etnis tionghoa.




Referensi: KasKus

@mbaknde




4 komentar:

wahid komik lover mengatakan...

lambang joxin kok kaya yahudi?

Unknown mengatakan...

siapa utara siapa selatan,,,
siapa di atas siapa di bawah,,,
jogjakarta tanpa batasan,,,
jogjakarta istimewa...!

Anonim mengatakan...

yang saya tahu...di tahun 1989, ketuanya Darto..trus ada pentolannya : spt UUn (batas kota), parjeng, jl.Kaliurang...





;

bakul jam tangan mengatakan...

Masa lalu... seiki ra mikir geng2an.. wes tuo, gulek duit wae sek okeh,,

Posting Komentar