Adapted from : INTISARI NO. 423 EDISI OKTOBER 1998 HALAMAN 122-123
Kalau sampah basah seperti sisa sayuran dari dapur, sisa makanan dari warung dan sampah daun dikomposkan begitu saja, prosesnya lama sekali sebelum hasilnya dapat dipungut. Selama itu, baunya menyengat hidung. Karena itu, para petani mengompos sampahnya dalam lubang di halaman yang jauh dari rumah. Lubang itu ditutup agar bau busuknya tidak berhamburan.
Petani yang lebih maju, mengompos sampah rumah dan kebunnya tidak dalam lubang, tetapi di bawah naungan atap gubuk yang sengaja dibangun untuk itu. Sampah ditimbun dengan diselingi jerami dan ditaburi pupuk kandang agar proses dekomposisi (pembongkaran) sampah berjalan lebih cepat. Itu berkat jasa renik dari pupuk (kotoran) kandang. Rata-rata hanya memakan waktu enam bulan. Tetapi, sementara proses belum berakhir, tak urung juga baunya busuk mencemari lingkungan.